Ketika saya mengirimkan naskah What Happens When Women Pray kepada editor Jim Adair pada tahun 1975, saya merasa panik. Dengan kalut saya menelepon dia, saya memohon, "Tolong naskah itu jangan dicetak!" Dengan tenang Jim menjawab, "Evelyn, ada apa denganmu?"
"Buku itu tidak mengatakan apa pun yang belum diketahui orang Kristen," sahut saya dengan penuh emosi yang membuat Jim tertawa terbahak-bahak dan menutup teleponnya! Saya merasa sangat jengkel dan sangat serius.
Akan tetapi sekarang, dua puluh lima tahun setelah What Happens When Women Pray diterbitkan pertama kalinya, saya menyadari bahwa ternyata saya dahulu salah besar.
Walaupun kami telah mempraktikkan semua pokok pembicaraan dalam buku aslinya, dan tahu bahwa itu berpengaruh, kini ada seperempat abad yang membuktikan bahwa masing-masing prinsip alkitabiahnya membawa pengaruh yang jauh melebihi apa pun yang dapat diminta, atau bahkan dipikirkan oleh manusia.